Senin, 29 Juli 2013

Dangsin-eun Nae Geoya ( You're mine)

Cast : Byun Baekhyun
           Park Chanyeol
Support Cast : Other member EXO
.
.
.
.
Happy Reading !!
Baekhyun Pov
Pagi sangat cerah, terlihat jelas dengan ulasan senyum indah di bibir manisku ini. Segera kuraih handuk dan kubersiap untuk berangkat ke sekolah seperti biasa.
“Annyeong Umma”sapaku seraya mencium pipi Ummaku
“Nado Chagi, cepat sarapan. Kau tidak mau ketinggalan bus seperti kemarin2 kan?”
“Ne Umma, gomawo rotinya”ucapku dengan senyum.”Umma sebaiknya aku segera berangkat, Pai”
“Hati hati Baekhyun, bagaimana dengan obatmu?”
== SKIP ==
Halte
“Aish, lama sekali. Apa aku ketinggalan lagi?”lirihku. Kulihat halte cukup sepi. Tentu saja, pasti aku ketinggalan bus untuk kesekian kalinya. Terpaksa, aku harus jalan kaki untuk mencapai sekolahku yang terbilang cukup jauh.
Chanyeol Pov
Kenapa dia selalu berjalan. Padahal ini masih terlalu pagi untuk kesekolah. Apa dia memang tak punya niat untuk naik bus? Karena penasaran segera kuhampiri namja itu.
“Emm, hei”panggilku
“Eh, hei juga”jawabnya seraya menoleh ke arahku. Sungguh, indah. Neomu neomu yeoppo. Senyumannya sangat menakjubkan.”Emm, ada apa?”tanyanya menyadarkanku dari lamunan
“A...ani, mian. Tapi kenapa kau selalu berjalan?”
“Kau penguntit? Apa kau selalu menguntit kegiatanku?”tanyanya dengan wajah curiga
“Ani, kau juga sekolah di Seoul Senior high school kan?”tanyaku lagi
“Ne. Ke..kenapa kau tau?”
“Aish, kau tak perlu takut atau curiga. Chanyeol imnida. Aku juga sekolah disana”ucapku seraya mengulurkan tangan
“Eh”kagetnya
“Huh, jabat saja. Siapa namamu yeoppo?”ucapku sembari mengambil tangannya untuk menjabat tnganku
“Baekhyun imnida”
“Baekhyun? Humm,selain wajahmu, namamu juga sangat yeoppo”
“Aish, ada kepentingan apa sebenarnya?”tanyanya
“Ekhem, aku hanya bingung, kau selalu berangkat pagi dan jalan kaki. Kenapa tidak naik bus?”
“Bus? Apa bus belum lewat?”
“Jam segini, bus selanjutnya belum lewat. Tapi jika kau mau berjalan, ayo aku temani. Kajja”ajakku. Kulihat dia mengikutiku. Haha, aku yakin dia bingung dengan sikapku. Tak apalah, kuanggap ini sebagai tahap awal untuk memiliknya.
Baekhyun Pov
Siapa namja ini? Kenapa dia tiba2 mengajakku bicara soal kebiasaanku. Apa benar dia seorang penguntit keluargaku? Atau tidak, dia memata mataiku? Aish, sungguh mencurigakan.
“Dah sampai”ucapnya tiba2. “Sekarang kita berpisah Baekki. Kau masuk kelas Vocal pasti. Iyakan?”
“Eh..Chanyeol-shi, kenapa kau tau segalanya tentangku? Apa benar kau penguntit?”
“Baekki, aku masuk dulu, ok? Sepulang sekolah aku tunggu kau disini. Tunggu aku ne. Bye”
Sungguh mengerikan sikap namja itu. Mengajakku bicara tiba2, mengajakku berangkat bersama, memanggilku dengan sebutan yang errr.., dan sekarang dia menyuruhku menunggunya? Aneh sekali, apa aku harus percaya dengan namja ini. Aish, lupakan saja. Toh dia tak akan tau jika aku meninggalnya nanti.
=== SKIP ===
Teng teng teng ~~~ (bel istirahat)
Normal Pov
Chanyeol mengakui sikapnya pagi ini sangat mengganggu pikiran Baekhyun. Tapi apa boleh buat, dia terlanjur jatuh cinta pada Baekhyun. Dia tau ini gila, tapi sejak melihat Baekhyun, Chanyeol merasa bahwa Baekhyunlah yang telah membuatnya gila karena cinta. Rasa penasarannya selama inilah yang membuatnya mengenal Baekhyun.
Flashback
Days 1
“Appa, Eomma, Chanyeol berangkat”teriak Chanyeol seraya menyambar tasnya di sofa
“Hati hati sayang”ucap Ummanya
“Ne eomma”
Chanyeol terus berjalan menuju halte. Saat dia tiba disana, dia melihat seorang namja yang sedang bingung ntah kenapa. Ingin dia bertanya, namun namja itu keburu pergi.
Days 2
Saat Chanyeol sudah berada di halte, namja itu kembali berlagak seperti orang bingung. Dan tak lama kemudian pergi berlari.
Saat bus yang Chanyeol naiki sampai di sekolah, Chanyeol melihat namja yang berada di halte tadi baru sampai di gerbang dengan keringat yang cukup banyak. Tentu saja, karena jarak sekolah mereka cukup jauh. Baru saja Chanyeol ingin melihat siapa namja itu, namja itu kembali berlari menuju kelas Vocal.  Chanyeol yang semakin penasaran berencana bertanya pada namja itu esok pagi.
Flashback end
Sehun:”Chan, ayo ke kantin, perutku lapar sekali”ajak Sehun seraya menggoyang2kan tubuh Chanyeol
Chanyeol:”Huh, kau menghancurkan mimpi indahku Sehun”erang Chanyeol berusaha kembali ke alam mimpinya
Sehun:”Sudahlah, ayo. Keburu bel masuk berbunyi”ajak Sehun seraya menarik lengan Chanyeol
~ Kantin ~
Sehun:”Kau ingin makan apa?”
Chanyeol:”Aku sedang kenyang, kau makan saja, aku akan melanjutkan mimpi indahku”
Sehun:”Hei, apa apaan kau ini? temani aku makan”
Chanyeol:”Menyusahkan sekali, kau memaksaku ikut dan sekarang memaksaku menemanimu makan?”
Sehun:”hehe, jangan tidur Chanyeol, sebaiknya kau ke kamar mandi sana”
Chanyeol:”Wae? Kau suruh aku tidur di toilet?”
Sehun:”Aish, pabo. Cuci muka sana, lalu cepat kesini. Ada yang ingin kuceritakan padamu”
Chanyeol:”Aish, ne ne”
=== ===
Baekhyun Pov
“Chen antarkan aku ke Toilet ne? Tanganku kena setipo”
“Okelah, sekalian aku mau BAB. Hehe”ucap Chen seraya melihat ke arahku
“Hem, kau sangat frontal Chen”
“Gwencana, nae memang suka yang frontal” ucap Chen seraya senyum gaje kearahku
“Chen, apa orang yang penyakitan itu bisa punya kekasih? Orang mana yang mau meninggalkan kekasihnya mati”ucapku murung
“Aish, semua orang itu pasti punya jodoh masing2”
“Tapi, kenapa ...”
“Baekhyun meski kau sedang bercerita, berjalanlah agak cepat, aku sudah tidk tahan”
“Huh, dasar”kesal ku
=== SKIP ===
~ Toilet ~
Chanyeol:”Baekki”teriak Chanyeol saat menemui Baekhyun di toilet
Baekhyun:”Emm, k..kau?”
Chanyeol:”Kenapa kau sangat takut melihatku?”
Baekhyun:”Bukan takut, hanya saja kau selalu saja bertindak aneh di depanku”
Chanyeol:”Hehe, itu karena aku menyukaimu”
Deg
Deg
Deg
Baekhyun:”Kau terlalu aneh Chanyeol-shi, aku akan segera pergi, temanku sudah menunggu”elak Baekhyun untuk menutupi jantungnya yang sudah berdegup sangat cepat
Chanyeol:”Jangan lupa untuk menungguku”teriaknya saat Baekhyun mulai menjauh
=== ===
Baekhyun Pov
“Hehe, itu karena aku menyukaimu”
Apa yang dia katakan? Baru saja dia mengenalku. Kenapa dia berkata seperti itu? semoga saja yang dia katakan hanya sebuah candaan. Tunggu, apa aku mengharapkan lebih dari sebuah candaan? Aish, Lupakan  
“Baekhyun?”panggil Chen membubarkan lamunanku
“Eh... Chen, wae?”
“Kenapa kau terlihat gugup? Emm, aku tau apa kau sedang jatuh cinta?”tebakan Chen membuatku badmood
“Aish, kau gila?”
“Namja tampan tadi? Dia menyukaimu kan?”
“Nugu?”
“Di toilet tadi. Dia menyatakan perasaannya kepadamu. Tapi sangat tidak elit, kenapa di toilet? Apa tidak ada tempat lain?”
“Huh, berhentilah. Dia hanya bercanda. Kau tau sudah beribu2 orang yang bilang seperti  kepadaku”ucapku seraya menjulurkan lidahku
“Jinja? KePD an sekali kau Baekhyun. Tapi aku jujur, dia sangat tampan”
“Chen, please. Lupakan saja. Jika kau mau ambil saja”ucapku seraya kembali dengan kertas laguku.
“Pasti kau akan memilih Luhan dibandingkan namja tadi. Iyakan?”
“Luhan hyung? Aish, dia sangat mengerikan”
“Haha, itu karena dia sudah sangat bernafsu denganmu Baekhyun”
“Sudah lupakan, aku sudah tak mau bahas masalah namja aneh macam mereka”
=== SKIP ===
Normal Pov
Bel pulang sudah berbunyi sejak 1 jam yang lalu, namun Chanyeol tidak menemui sosok Baekhyun disana (gerbang). Chanyeol memutuskan untuk menemui Baekhyun di kelas vocal. Terlihat wajah Chanyeol mulai terlihat murung saat mengetahui kelas Vocal kosong. Dan jelas berarti Baekhyun meninggalkannya disana. Entah,tapi Chanyeol tidak bisa marah sedikitpun. Dia mulai berjalan meninggalkan sekolah.
=== ====
Nyonya Park :”Chanyeol, kau sudah pulang?”
Chanyeol:”hemm, seperti yang kau lihat”
Nyonya Park:”mwo? Kau kenapa Chanyeol sayang? Tidak seperti biasa. Ada masalah?”
Chanyeol:”Hemm, ani. Hanya sedang badmood saja”
Nyonya Park:”Ceritakan saja, Eomma akan membantu”
Chanyeol:”Masalah cinta”
Nyonya Park:”Cinta? Jinja? Kalau begitu eomma tidak bisa bantu”ucap Ny.Park seraya meninggalkan anak semata wayangnya
Chanyeol:”siapa juga yang menyuruh Eomma bantu”lirih Canyeol
Chanyeol Pov
Kenapa? Cinta pertamaku malah terlihat sangat sulit kudapatkan? Baru kali ini aku di tinggalkan oleh seorang namja. Apa2an? Park Chanyeol tidak boleh menyerah. Cinta pertama Park Chanyeol adalah cinta sampai mati. Dan itu adalah Baekhyun. Hanya Park Chanyeol yang akan bersama Baekhyun.
Careless, careless.
Shoot anonymous, anonymous.               HP Chanyeol berbunyi
Heartless, mindless.
No one. who care about me
“Hem,, Sehun ada apa?”
“.....”
“Mwo? Pertandingan basket? Kapan?”
“......”
“Besok lusa? Aish, kenapa baru bilang sekarang?”
“......”
“Siapa musuh kita?”
“.......”
“Mwo? Baiklah, kita latihan sekarang ajak juga Suho, Kai, D.O, dan Sehun”Pip ~Chanyeol menutup sambungan telepon
=== ESOK PAGI ===
“Baekki”panggil Chanyeol saat Baekhyun akan memasuki bus.
“Chan..Chanyeol-shi? Mianhae kemarin...”
“Aish, gwencana, bisakah kau sepulang sekolah nanti menemaniku latihan basket?”
“Hemm, ne. Sebagai permintaan maafku untuk kemarin”
“Tidak, ini date kita. Aku tunggu ne? Jangan kabur”
“Date?”
“Ne, salahkah?”
“Tapi date itu hanya dilakukan orang yang berpacaran Chanyeol-shi”jelas Baekhyun
“Kalau begitu kita berpacaran sekarang, bye”ucap Chanyeol seraya turun dari bus (sudah sampai sekolah) *weh cepatnya ! #abaikan
“Mwo?”kaget Baekhyun tidak mendapat respon dari Chanyeol yang sudah pergi begitu saja.
Baekhyun Pov  
“Kalau begitu kita berpacaran sekarang, bye”
Apa apan dia? Apa dia tidak bisa berhenti bercanda? Aku sangat frustasi dibuat olehnya.
Normal Pov
Chanyeol dan anggota basket lainnya segera mempersiapkan diri untuk mengahadapi tandingnya esok. Memang bukan pertandingan resmi. Hanya saja mereka selalu mementingkan harga diri daripada kedamaian diantara mereka. Menurut Sehun, lawannya kali ini adalah lawannya yang paling berat. Yaitu tim basket Kris dan kawan2nya.
Luhan yang menjabat sebagai ketua osis serta ketua basket di sekolahnya menjadi sebuah almamater yang sangat baik. Tak ragu lagi jika banyak yeoja yang menginkan Luhan menjadi pasangannya. Namun, hal itu malah berbalik, Luhan malah memilih Baekhyun sebagai pasangannya yang jelas2 Baekhyun sudah berkali kali menolaknya.
Chen:”Baekhyun, lihat Luhan datang”ucap Chen (sahabat Baekhyun) saat melihat Luhan menuju kelas Baekhyun
Baekhyun:”kalau begitu doakan supaya aku baik2 saja”
Chen:”sepertinya doaku tidak terkabul”
Luhan:”Chagi”panggil Luhan yang tiba2 sudah berdiri disamping bangku Baekhyun dan mendapat pandangan dari semua siswa di kelas itu
Baekhyun:”hmm, ada apa Luhan? jika kau tak keberatan, berhentilah memanggilku seperti itu”
Luhan:”kau sangat manis chagi”goda Luhan seraya mencubit hidung Baekhyun. Baekhyun hanya bisa diam. Karena Baekhyun tau jika ia menolak pasti Luhan tidak akan segan2 menciumnya di depan semua siswa.
Baekhyun:”apa maumu Luhan-shi, aku sedang mengerjakan tugas, jadi jika kau ingin bicara cepat katakan”geram Baekhyun
Luhan:”saat istirahat aku akan menjemputmu. Kita akan makan bersama”
Baekhyun:”Sudah? Sekarang kau bisa pergi. Kau membuat moodku buruk”
Luhan:”aish, jahat sekali namjaku ini. berikan kiss dulu aku akan pergi”seraya membungkukkan badan
Baekhyun:”aku atau kau yang pergi?”kesal Baekhyun
Chen:”Luhan-shi, sebaiknya kau pergi. Jangan buat Baekhyun marah denganmu”Chen tidak tingal diam melihat shabatnya tersiksa
Luhan:”OK, bye chagi”ucap Luhan mengecup pipi kanan Baekhyun
Baekhyun:”menjijikkan”lirih Baekhyun seraya mengusap pipi kanannya dengan tissue
=== SKIP ===
~ Jam Istirahat ~
Chanyeol Pov
Aku berniat bermain ke kelas Baekki. Sekalian aku mengingatkannya untuk menemaniku latihan nanti sore. Haha, apa aku terlalu jahat. Mengungkapkan perasaan disaat yang tidak tepat dan sangat tidak romantis. Tapi aku akan memberikan suprise untuknya dan tepatnya untuk mengungkapkan perasaanku padanya serius.
Aku mulai berjalan menyusuri koridor yang cukup panjang. Maklum saja, kelas kami cukup jauh. Mungkin berjarak 12 sampai 15 kelas. Saat melewati kantin, tidak sengaja aku melihat Baekki dengan..tunggu.....LUHAN??
“Baekki?”panggilku
“Chanyeol-ssi?”jawabnya seraya menghadap ke arahku
“Chanyeol. Hei bagaimana dengan pertandingan esok? Apa tim mu sudah cukup kuat?”ucap Luhan disertai tawa teman2nya.
“Baekki, kenapa kau bersama dia?”ucapku seraya menunjuk Luhan
“Hei, santai. Ada apa dengan Baekhyun? Dan kenapa kau memanggilnya dengan panggilan yang menjijikkan?”Baekhyun hanya bisa diam tidak mengerti pembicaraan mereka sama sekali
“Bukan urusanmu Luhan. Baekki ikut aku”ajakku seraya menarik lengan Baekhyun
“CHANYEOL. Berhenti menarik lengan Baekhyun. Siapa kau berani memegang Baekhyun ha?”
“Siapa Baekhyun? Dia adalah kekasihku. Mengerti? So, jauhi dia”tegasku dihadapan Luhan. Kulihat Baekki lari meninggalkanku dan Luhan. kuharap dia baik2 saja.
“Kekasih? Haha, Chanyeol dengarkan, aku akan mengganti tema pertandingan kita esok. Sebagai taruhan siapa yang akan memiliki Baekhyun sepenuhnya. Eotteohke?”tantang Luhan
PLAKK ! *aku menampar pipi Luhan
“Jaga mulutmu Luhan, Baekhyun bukan barang yang bisa digunakan taruhan. Ingat itu”ucapku seraya pergi meninggalkan Luhan
=== SKIP ===
~ Kelas Baekhyun ~
Chen:”Baekhyun? Gwencanayo?”cemas Chen saat melihat Baekhyun sangat pucat
Baekhyun:”Gwencana Chen, nae Cuma ngantuk saja”
Chen:”apa semua ini ada kaitannya dengan Luhan?”
Baekhyun:”bisakah kita tak usah bahas nama itu lagi. Aku lelah”
Chen:”setidaknya aku yang akan melabraknya (?)”
Chanyeol:”Baekki, mianhae”ucap Chanyeol yang tiba2 datang dan duduk di samping Baekhyun tanpa melihat bahwa ada Chen yang marah karena tempat nya di rebut
Baekhyun:”Chanyeol-ssi? Untuk apa?”
Chanyeol:”karena tadi aku menyebutmu sebagai......”
Baekhyun:”Hmm, sudahlah. Lupakan saja. Chanyeol-ssi, mianhae nae tidak bisa menemanimu latihan nanti siang, nae harus segera pulang”
Chanyeol:”Mwo? Aish, yasudah, gwencana. Biarkan aku yang mengantarkanmu pulang”
Baekhyun:”Tapi.....”sergah Baekhyun
Chanyeol:”Kumohon sekali ini jangan menolak”ucap Chanyeol seraya pergi meninggalkan Baekhyun
=== SKIP ===
Chanyeol Pov
“Baekki”panggilku saat melihat Baekki keluar kelas
“Chanyeol?”
“Kajja, cepat naik, akan kuantar kau pulang”
“Hemm, gomawo Chanyeol. Tapi mobil siapa ini?”
“Cheonma yeoppo. Ini mobil Kai yang kupinjam. Hehe”ucapku seraya memberikan senyuman
Selama diperjalanan kami tak banyak bicara. Hanya saja kulihat wajah Baekki yang sangat murung. Namun apa daya, aku tak berani bertanya. Mungkin bukan saat yang tepat. Kembali aku fokuskan pandanganku ke jalanan.
“Stop”ucap Baekki tiba2
“Loh, kenapa minta berhenti di apotek?”tanyaku
“Tunggu disini saja Chanyeol-ssi”ucapnya seraya turun dari mobil. Aku hanya bisa mengiyakan dengan anggukan kepala. Kulihat sekitar, ada toko bunga. Mungkin aku bisa membelikan Baekki seikat bunga untuk surprise yang tertunda.
Setelah selesai membeli seikat bunga melati yang indah, segera aku kembali ke dalam mobil. Ternyata Baekki belum selesai.
Terlalu lama menunggu... aku putuskan untuk memasuki Apotek. Dan sungguh pemandangan yang tak enak di pandang. Baekki pingsan dengan darah yang mengucur dari kepalanya. Dengan sigap aku mengangkat tubuh Baekhyun dari kumpulan orang ke RS terdekat.
Tak lama kemudian, Dokter keluar dari kamar rawat Baekki
“Nuguseyo?”tanya dokter
“Emm, saya namjachingunya”
“Dia baik2 saja, mungkin karena kelelahan jadi tidak kuat mengontrol tubuhnya sehingga terjatuh. Untuk luka di kepalanya sudah cukup membaik. Tidak ada luka parah. Sebentar lagi pasti dia akan sadar”
“Gamsahamnida Dokter”
“Hemm, cheonma. Gidaryeo, jika keluarganya datang menjenguk, tolong suruh menemui saya segera”
“Hmm, ige mwoya?”tanyaku
“Sebaiknya saya bicarakan ini dengan keluarganya saja”
“Anda merahasiakan tentang pasien Anda?”sinisku
“Anio, ini sudah permintaan keluarga pasien untuk merahasiakannya”ucap sang Dokter
“Nde, tapi jika sampai terjadi apa2 dengan pasien, saya tidak segan2 menuntut Anda”ucapku seraya pergi meninggalkan Dokter itu
Segera aku memasuki ruang rawat Baekki. Kulihat wajah pucatnya. Aku kecup bibir keringnya singkat. “Jeongmal Sarangahae Baekki”kubisikkan kalimat itu di telinganya. Kulihat tangannya bergerak. Sungguh hal yang ajaib.”Baekki? ireona!”ucapku seraya mengenggam tangannya erat. Lama2 mata Baekki terbuka sempurna. Kupeluk tubuhnya erat seakan aku tak mau kehilangan sosok Baekhyun yang sekarang masih belum berstatus sebagai kekasihku.
“Chanyeol-ssi, aku kesulitan bernafas”dengan susah payah Baekhyun mengutarakannya
“Eh, mianhae Baekki, kau sudah baikan?”ucapku malu2
“Baik? Aku memang baik2 saja. Kenapa kau membwaku ke RS?”
“Sudah lupakan. Sekarang aku akan menyuapimu”ucapku seraya mengambil bubur yang di sediakan oleh RS
“Aku bisa makan sendiri Chanyeol-ssi”
“Aish, tak apa. Kau kan masih belum pulih, jadi aku harus selalu ada untukmu”
“Hemm, chankamman. Bukannya besok kau ada tanding basket? Kenapa tidak latihan?”tanyanya
“Untuk menjagamu, aku akan meluangkan banyak waktu. Jadi tenang saja”
“Chanyeol...”
“Shttt, buka mulutmu. Aaaaa”ucapku memberikan contoh (?)
Setidaknya, hari ini aku bisa menghabiskan waktu bersama Baekhyun dengan canda tawa. Kulihat wajahnya sangat cantik bila tersenyum, hingga aku enggan memalingkan wajahku darinya.
“Chanyeol-ssi? Kenapa melihatku seperti itu?”tanyanya disela candaan kami
“Hehe, kau sangat menarik Baekki, aku sangat sangat menyukai senyumanmu. Oleh karena itu, aku akan membuatmu terus tersenyum supaya aku tak enggan melihat wajah indahmu itu”
“Apaan itu? kau menggombal?”
“Aish, jangan membuatku malu”ucapku seraya memeluk Baekki erat
“Chanyeol? Kenapa kau ini?”
“Jangan protes, bila tak mau kupeluk akan kucium bibir manismu itu”ucap Chanyeol menyeringai
“Mwo? Awas saja jika kau berani merenggut first kissku Chanyeol, akan kubunuh kau”ucapnya kusertai dengan tawa diikuti olehnya.
Tuhan, inilah waktu yang kutunggu. Menghabiskan waktu bersama Baekki (orang yang aku cintai) dan tertawa bersama. Aku berharap, aku bisa mengungkapkan perasaanku padanya malam ini. aku tidak mau dia dimiliki orang lain. Terlebih Luhan.
“Chanyeol-ssi, kenapa kau malah melamun, eoh? Hmmm, apa kau sedang memikirkan seseorang?”
“Aish, tentu saja. Kau ingin tau siapa?”
“Hmm, boleh. Nuguya?”
“Baekhyun. Dia adalah Baekhyun. Orang yang sedang kufikirkan”
“Mwo?”kagetnya
“Ne”ucapku singkat. Kulihat dia masih kaget dengan jawabanku. Haha, aku punya ide
Chu ~
Kucium bibirnya sekilas. Ku tau dia makin kaget dengan apa yang aku lakukan
“CHANYEOL........... . Apa yang kau lakukan?”ucapnya dengan wajah sedikit memerah. Mungkin malu. Haha, aku senang melihat wajahnya saat sedang malu seperti ini.
“Baekki”panggilku seraya memegang tangannya erat. “Baekhyun, dangsin-eun nae yeojachinguga issseubnikka? (Would you be my girlfriend?)”
“Chanyeol?”
“Aku tau ini sulit, tapi aku akan mengajarimu untuk mencintaiku”
“Tapi ....”
“Baekki, kumohon. Neoreul Sarangahe”
“Nado saranghae Chanyeol-ssi”
“Jinja? Aku tidak bisa mendengarmu. Bisa kau ulangi satu kali lagi?”
“Nado saranghae Chanyeol-ssi”ucap Baekki lembut
“Bisa aku menciummu sekarang?”godaku
“Aish, kau sudah merebut first kissku Chanyeol-ssi. Apa itu kurang?”
Eit, itu bukan first kiss. Itu hanya kecupan kecil sebagai ucapan selamat atas hubungan kita”
“Tapi, aku sudah menganggapnya itu fisrt kissku”
“Hehe, yasudah. Emm, lalu? Apa aku bisa memanggilmu “Chagi”?”tanya Chanyeol malu2
“Aish, macam anak kecil saja, yang boleh memanggilku dan memanggilmu chagi hanya pasangan hidup kita nanti”jelas Baekhyun dengan senyuman yang tak terlepas dari bibir indanhya
“Ne? Jadi aku boleh memanggilmu chagi?”goda Chanyeol
“Wae?”
“Kau bilang hanya pasangan hidup kita nanti, dan pasangan hidupku nanti adalah Baekhyun. Jadi aku boleh memanggilmu chagi. Iyakan?”ucapku
“Aish, kau suka sekali menggombal”
“Tapi kau menyukai itukan?”ucapku diikuti tawa kami.
=== SKIP ===
Baekhyun Pov
Hari hari kulewati bersama kekasihku, ya Park Chanyeol namanya. Dia adalah siswa kelas olahraga. Dia tampan, tinggi, dan sangat penyayang. Memang awalnya aku belum bisa mencintainya, tapi lama kelamaan semuanya menjadi mudah. Aku sangat mencintainya.
“Chagi, apa harapanmu saat kita sudah lulus SMA?”tanya Chanyeol
“Emm, mungkin aku bisa hidup bersamamu. Selamanya”jawabku
“Aish, kau menggombal rupanya. Kau ingin tau apa harapanku?”
“Aku tau, pasti harapanmu bisa menjadi seorang athletic hebat dan bisa membanggakan orangtuamu”tebakku
“Hemm, betul. Tapi kurang sempurna”jawabnya seraya menampilkan senyumnya yang menawan
“Lalu?”
“Bisa menjadi seorang ayah untuk anakmu. Dan menjaga serta merawat keluarga kita kelak. Hanya bersamamu Byun Baekhyun”
“...”aku hanya bisa memberikan senyuman untuk menutupi rasa maluku. Dan kuyakini pipiku sudah semerah tomat sekarang
“Aish, kenapa pipimu memerah Chagi? Haha, neomu yeoppoda”ucapnya seraya mencubit pipiku
=== SKIP ===
Normal Pov
Sore ini, saatnya Chanyeol tim dan Luhan tim bertanding basket. Chanyeol mengajak Baekhyun untuk melihat pertandingan Chanyeol kali ini.
 “Aku tak mau tau, kita harus menang hari ini”ucap Luhan kepada Tim.nya
“Haha, tanpa kau mau kitapun pasti akan menang. Chanyeol tim itu tidak ada apa2nya”lanjut Kris
“Apa yang membuatmu berinisiatif untuk menang kali ini Han?”tanya Tao
“Baekhyun. Dia ada alasan kita harus menang”
“Bukannya kemarin Chanyeol sudah menolak taruhan itu?”lanjut Lay
“Tak pengaruh, jika dia menolak taruhan kali ini, aku bisa melakukan hal lain untuk memiliki Baekhyun. Masih banyak waktu”ucap Luhan mengeluarkan evil smirk
“Ada apa dengan Baekhyun sampai2 seorang Luhan bisa bertekuk lutut padanya”Xiumin menyeringai disertai tawa kawan2nya
=== SKIP ===
“Chagi, gomawo sudah datang”ucap Chanyeol
“Ne, bermain dengan sportif. Jangan sampai ada emosi. Itu akan membuat konsentrasimu hilang”jelas Baekyun
“Ne ne Chagi. Ada syaratnya”goda Chanyeol
“No kiss”tegas Baekhyun
“Aish, ok. Jika aku menang, kita rayakan dengan dinner ok?”
“Ne, meski kau tidak menang, aku akan menemani kau dinner. Tapi kekasihku harus menang. FIGHTING”ucap Baekhyun memberi semangat kepada Chanyeol
“Hug !”ucap Chanyeol seraya membuka tangan siap memeluk Baekhyun. Namun Baekhyun tidak merespon. “Yak, ayo peluk aku. Kenapa diam saja?”
“Aku akan memberikan pelukan saat kau memenangkan pertandingan ini”goda Baekhyun
“Aish, terlalu lama”erang Chanyeol seraya memeluk Baekhyun erat
“Haha, kau sangat nakal Chanyeol”tawa Baekhyun sembari mengelus pundak Chanyeol
“Jeongmal saranghae Baekki”bisik Chanyeol disela pelukan mereka. Namun baekki tidak memberikan jawaban. “Chagi, kenapa kau tidak mengatakan nado saranghae?”tanya Chanyeol*pout
“Haruskah? Aku yakin kau tau jawabanku saat kau bilang “Sarangahae Baekki”, jadi aku tak perlu mengucapkannya lagi”jelas Baekhyun
“Hemm, Jinja? Yasudah”Chanyeol marah (?)
“Saranghae Chanyeol-ssi. Aku tak akan lelah bilang “Nado saranghae” jika kau yang memulainya. Walau aku bosan mengatakannya, tapi apapun akan kulakukan jika untuk Park Chanyeol”ucap Baekhyun lembut
“Jinja? Emm, aku sangat menyayangimu Baekki”
“Aish, sudah. Cepat ke ruang latihan. Pertandingan akan dimulai”
“Hahaha, kau selalu mengerti kekasihmu ini Chagi. Gomawo”ucap Chanyeol seraya mencium pipi Baekhyun singkat. “Pakai ini”ucap Chanyeol memasangkan cincin di jari manis Baekhyun. “Jangan lepaskan sampai kita menikah”ucap Chanyeol memperingatkan seraya berlari menuju tempat latihan
=== SKIP ===
~ Pertandingan Di Mulai ~
Chanyeol dan Luhan terus saja saling menatap satu sama lain. Baekhyun yang melihat sikap Chanyeol mulai berubah sungguh khawatir jika kesempatan seperti ini dimanfaatkan tim Luhan menyamakan point.
“Chanyeol FIGHTING”teriak Baekhyun memberikan semangat. Chanyeol yang mendengarnya kembali fokus kepada permainan. 30 menit waktu berjalan. Namun point mereka terus saling mengejar. Baekhyun makin gemetar. Dia tau kekasihnya, jika sampai kalah dalam bertanding. Pasti tidak segan2 mengadakan pertandingan ke-2 untuk membalas dendam. Itu yang Baekhyun takutkan saat ini.
Prittttt ~~ (wasit meniup peluit panjang tanda permainan berakhir)
“Ye...............”teriak Tim Chanyeol karena berhasil memperoleh point unggul. Chanyeol segera berlari menghampiri Baekhyun yang berada di bangku penonton.
“Chagi”teriak Chanyeol langsung memeluk kekasihnya erat. Sangat erat
“Chukkae Chanyeol. Chukkae”ucap Baekhyun menerima pelukan Chanyeol
“So, kita dinner?”tanya Chanyeol melepas pelukan
“Hmmm, ne. Sesuai janji. Tapi, kali ini, aku ingin mampir ke apotek dulu. Eotteohke?”
“Ne, Kajja”Chanyeol seraya menarik lengan Baekhyun menuju parkiran
“Chankamman”sergah Baekhyun
“Wae?”
“Chanyeol, boleh aku minta sesuatu?”
“Apapun”jawab Chanyeol sembari menatap Baekhyun lembut
“Jika aku pergi, maukah kau menungguku? Bersediakah kau?”tanya Baekhyun serius
“Yak, kenapa kau seperti itu?”Chanyeol marah
“Bersedia atau tidak Chanyeol? Jawab”
“Sampai kapanpun, mau kemanapun. Aku akan tetap menunggu dan bersama Baekhyun. Karena hanya dia kekasihku. Hanya dengan Baekhyun aku hidup”tegas Chanyeol
“Hmm, arasseo. gamsahamnida”ucap Baekhyun memeluk Chanyeol
“Cheonma chagi. Jangan tanyakan hal seperti itu lagi, atau aku akan sangat marah denganmu” jawabnya seraya membalas pelukan Baekhyun
“Arasseo arasseo”ucap Baekhyun mengerti
“Wah, jangan senang dulu Park Chanyeol”sela Luhan yang tiba2 datang. “Kau kira semudah itu menjatuhkan Xiu Luhan ha? Aku Xiu Luhan tidak akan menyerah untuk mendapatkan apa yang diinginkan”tegas Xiu Luhan tepat di depan wajah Chanyeol
“Haha, dan jangan berfikir bahwa  Park Chanyeol akan membiarkan seorang Xiu Luhan mendapatkan apa yang dia inginkan”ucap Chanyeol menggeser tubuh Baekhyun ke belakang
“Oh, begitu?” Bugggkk~ Luhan mendaratkan pukulan keras di wajah Chanyeol. “Apa Park Chanyeol bisa mencegah yang Luhan inginkan?”ucap Luhan lalu tertawa melihat Chanyeol yang jatuh karena pukulannya
“LUHAN-SSI”teriak Baekhyun seraya membantu Chanyeol untuk bangkit. “Kau boleh menyiksa hidupku, tapi jangan pernah ganggu hidup Chanyeol mulai sekarang”tegas Baekhyun sembari membawa Chanyeol pergi dari hadapan Luhan
=== SKIP ===
~ Saat Kelulusan ~
Seluruh siswa Seoul Senior High School berkumpul di Aula untuk menerima pengarahan. Chanyeol yang sedari tadi tidak menemukan sosok Baekhyun segera menghubunginya.
“Maaf nomor yang Anda tuju, sedang tidak aktif atau berada di luar service area. Cobalah beberapa saat lagi”
Dasar Pabo. Aku tidak butuh bicara denganmu. Cepat hubungkan aku dengan kekasihku. Dasar orang gila”Chanyeol frustasi
“Yak, ada apa dengan kau ini, Chanyeol-ssi?”tanya Chen yang tiba2 lewat di depan Chanyeol
“Chankamman, kau sahabat Baekhyun kan? Dimana Baekhyun? Apa dia belum datang?”
“Aish, kau yang kekasihnya saja tak tau, apalagi aku”omel Chen
“Hei, aku hanya tanya, kenapa kau emosi?”ucap Chanyeol menyeringai
“Sudahlah, aku tak mau telat acara wisuda. Annyeong Chanyeol-ssi”ucap Chen pergi meninggalkan Chanyeol
“Aish, Baekhyun. Kemana kau ini? kenapa ponselmu mati?”gerutu Chanyeol
=== SKIP ===
Baekhyun Pov
~ Di Bandara ~
“Baekhyun, semua sudah siap? Obat2mu jangan sampai ketinggalan, ne?”tanya Eomma
“Hmm, ne. Sepertinya sudah”jawabku seadanya
“Baekhyun-ah, hati2 dijalan. Ingat satu hal, Appa hanya ingin yang terbaik untuk Baekhyun, Arachi?”
“Arasseo. Baekhyun berangkat dulu Eomma, Annyeong Gaseyo”ucapku seraya mencium pipi Eomma
“Semoga selamat sampai tujuan. Dan semoga pengobatanmu berhasil Baekhyun” ucap Eomma memelukku hangat sebagai tanda perpisahan
Kulangkahkan kakiku menuju pesawat yang akan membawaku pergi ke Beijing. Meninggalkan kekasihku tanpa kabar. Mianhae Chanyeol-ssi. Sebaiknya memang berjalan seperti ini. semoga kau bisa memegang kata2mu untuk selalu menungguku.
Aneh, perasaanku ada sesuatu yang kurang. Tapi apa? Aku mengecek kembali obat2ku. Semua ada, lalu apa yang hilang?
=== SKIP ===
~ ~ ~ 2 YEARS LATER ~ ~ ~
“Chanyeol, ayo lempar kesini”teriak Kai memberi arahan kepada Chanyeol. Chanyeol berusaha melempar ke arah Kai, namun lemparan terlalu lemah sehingga tidak mencapai Kai. Alhasil bola berada di tangan lawan. Dan tak lama kemudian lawan berhasil mencetak point.
“Arrrrghhh, ada apa dengan kau Chanyeol?”geram Kai melihat Chanyeol kurang serius
“M..mianhae”jawab Chanyeol
“Mwo? Aish, jangan buat aku mencakar wajahmu Yeol, kau kenapa ha? Seriuslah, ini pertandingan penting”ucap Kai emosi
“Chanyeolli, FIGHTING”ucap Suho dan D.O memberi semangat
“hmm ne”pasrah Chanyeol
Permainan kembali dimulai. Sehun menguasai bola dengan baik. Mereka terus saling mengumpan hingga giliran Chanyeol menerima bola. D.O yang sudah siap menerima bola segera bersiap di depan ring.
“Chanyeollie”teriak D.O memberi isyarat. Chanyeol yang menerima aba2 dari D.O segera melempar bola namun, bola itu terlempar terlalu jauh sehingga keluar arena basket.
“Apa yang kau lakukan?”teriak Kai frustasi. Chanyeol yang merasa bersalah segera keluar arena basket tanpa alasan. Alhasil, permainan dimenangkan olah tim lawan.
==== ====
“Apa kau gila Chanyeol-ssi? Hanya karena ulahmu tim kita tidak bisa maju ke final”Ucap Kai marah
“Mianhae”jawab Chanyeol
“Mwo? Apa kau bilang? Mianhae? Apa dengan kata “Mianhae” kemenangan bisa kita peroleh ha?”geram Kai
“Sudah Kai, mungkin ini belum takdir kita maju ke babak final”lerai Suho
“Aish, Chanyeol, kenapa kau berubah? Kau tidak pernah tersenyum, tidak pernah seneng2 bareng kita lagi, dan parahnya, kau tidak ada semangat main basket. Waeyo?”omel Sehun
“Cari penggantiku saja jika kalian mau”
“MWO?”teriak mereka ber-4 bersamaan
“Ne. Aku butuh waktu untuk memulai semuanya dari awal lagi”ucap Chanyeol seraya pergi meninggalkan kawan2nya
=== ===
Normal Pov
Semenjak Baekhyun pergi tanpa kabar, Chanyeol sama sekali tidak punya semangat melakukan apapun. Bahkan, cita2nya untuk menjadi athletic saja sudah mulai terurungkan karenanya. Teman2nya sudah sering menasehati Chanyeol supaya bersabar, namun semuanya sia2.
“Baekhyun. Baekhyun itu sudah seperti kekuatan untuk Chanyeol. Maklum saja disaat seperti ini, Chanyeol sama sekali tidak punya semangat untuk beraktifitas”jelas Suho kepada 3 temannya yang sudah frustasi melihat sikap Chanyeol yang berubah 180 derajat.
“Semuanya karena BAEKHYUN”ucap Kai emosi
“Yak, berhentilah menyalahkan Baekhyun dan Chanyeol. Kau belum pernah merasakan hal sperti ini Kai, cobalah untuk lebih dewasa”nasehat Kyungsoo (D.O)
“Hmm, D.O benar, ini adalah saat2 sulit di hidup Chanyeol. Seharusnya kita membantunya untuk bangkit, bukan malah mengucilkannya”ucap Sehun
“Hah, terus saja membela Chanyeol. Kalian tau, impian kita membawa tim basket menuju ke final hancur karenanya. BAEKHYUN ITU PEMBAWA SIAL”teriak Kai frustasi
Buggkk
“JANGAN PERNAH BAWA2 NAMA BAEKHYUN DASAR PENGECUT”geram Chanyeol (tiba2 datang) terus memukuli Kai tak berhenti
“Chanyeol berhenti”tegur kawan2nya namun tetap tak mengubah pikiran Chanyeol
“Chanyeol-ssi”panggil seorang namja dari kejauhan membuat Chanyeol dan kawan2nya menoleh ke sumber suara.
“Baekki”gumam Chanyeol tak percaya
“Chanyeol-ssi”ucap Baekhyun memeluk Chanyeol erat. Namun tak seperti biasa. Chanyeol sama sekali tak membalas pelukan Baekhyun. Baekhyun yang merasa aneh, sgera melepas pelukan tersebut, menatap manik mata Chanyeol lembut
“Chanyeol-ssi, mianhae telah meninggalkanmu...”
“Cukup. Cukup sudah. Aku sudah mengerti. Sepertinya aku memang tak berarti di hidupmu. Sampai2 kau tak memberiku kabar atas kepergianmu, membuat hatiku sakit dan kau lihat akibatnya?”ucap Chanyeol menjauhi Baekhyun
“Mianhae Chanyeol-ssi, jeongmal mianhae. Aku hanya tak mau membuatmu terganggu karena kepergianku”jelas Baekhyun
“Mwo? Dengan kepergianmu tanpa kabar, itu malah membuatku terganggu. Sepertinya memang aku itu tidak ada artinya bagimu. Mulai sekarang, kita PUTUS”ucap Chanyeol menekankan kata putus kepada Baekhyun dan meninggalkannya begitu saja. Baekhyun yang mendengarnya hanya bisa diam seribu kata, melihat kepergian Chanyeol menambah rasa bersalahnya. Begitupun dengan Kai, Sehun,Suho, dan D.O, mereka hanya bisa menatap punggung Chanyeol yang makin lama makin jauh.
“Gwencanayo?”tanya D.O merasa iba melihat Baekhyun menitikkan air mata
“Nan gwencana, mianhae. Jeongmal mianhae, karena nae, basket kalian gagal. Mianhae”sesal Baekhyun seraya membungkukkan badan sebagai ucapan maaf
“Sudah Baekhyun-ssi, bukan salahmu juga”ucap Suho mencoba menenangkan Baekhyun
“Baekhyun, maafkan aku. Ini semua salahku. Ini semua karena aku. Mianhae”ucap Kai seraya duduk jongkok di depan Baekhyun
“Kai-ssi, aniyo. Nan gwecana. Mungkin memang ini yang terbaik”ujar Baekhyun sembari menarik tubuh Kai supaya berdiri *(?)
“Baekhyun-ssi, kami akan jelaskan ke Chanyeol....”ucap Sehun
“Andwae”sela Baekhyun tiba2. “Jangan paksakan. Chanyeol sudah tidak membutuhkan penjelasan. Perkataan Chanyeol bukan main2. Dia pasti akan mempertahankan keputusannya. Gwencana. Kalian sebaiknya fokus pada basket saja. Jeongmal gamsahamnida. Nae harus pergi. Annyeong Gaseyo”ucap Baekhyun seraya pergi meninggalkan KaiSoo, Suho, dan Sehun.
=== SKIP ===
Baekhyun Pov
Mungkin ini akhirnya. Berpisah dengan Chanyeol karena kesalahanku sendiri.Baekhyun PABO. NEOUMU NEOUMU PABOYA. Kenapa tidak memikirkan perasaan Chanyeol? Dia kekasihmu Baekhyun. Kenapa kau sangat egois? Meninggalkan kekasihmu tanpa kabar. Dan sekarang, aku menyesali semuanya. Aku berfikir awalnya ini yang terbaik, namun salah. Ini malah membawa malapetaka bagi diriku sendiri. Mianhae Chanyeol-ssi, mianhae. Kau salah mengira dirimu tidk berarti dalam hidupku. Sebenarnya, nae pergi tanpa memberi kabar karena nae tak mau kau khawatir.  Itu saja, namun kau salah pengertian.
“Baekhyun”panggil Chen dari kejauhan, segera kuhapus air mataku. “Chen! Neoumu bongoshipo”ucapku memeluk Chen
“Nado bongoshipo Baekhyun. Kemana saja kau selama ini? tak memberi kabar lagi”omel Chen
“Mianhae, nae harus pergi berobat ke Beijing”
“Jinja? Lalu bagaimana? Berhasil?”tanya Chen
“Aish, kau masih seperti dulu. Masih CEREWAT”ucapku seraya mencubit kecil hidung Chen
“Hahaha, arasseo. Semua bilang aku cerewet”
“Ne semuanya berjalan lancar. Makannya aku cepat kembali”ucapku mencoba tegar & melupakan kejadian baru saja (?)
“Wah, chukkae Baekhyun. Aku tau pasti kau akan sembuh”ucap Chen kembali memelukku erat
“Ne, gomawo Chen. Cuma kamu teman baikku”
“Cheonma Baekhyun, aku sangat senang kamu bisa kembali ke korea dalam keadaan sudah terbebas dari penyakitmu itu. Mmm, lalu apa Chanyeol sudah tau kau kembali?”tanya Chen membuatku ingin menangis
“Emmm, sudah. Dia sudah tau. Kami baru saja bertemu. Tapi kumohon, jangan katakan tntang penyakitku kepada siapapun terlebih Chanyeol”pintaku
“Ne, pasti. Kau tau, dia sangat stress sangat kau tinggalkan. Awalnya aku berfikir dia akan marah. Tapi ternyata dia setia menunggumu”
“Hmm, Chen, aku harus segera pulang ke rumah. Eomma menungguku. Annyeong”ucapku seraya pergi meninggalkannya. Tak terasa air mataku jatuh kembali. Sepertinya memang benar. Ini semua salahku. Mungkin aku sudah keterlaluan. Aku menyesal, namun aku bisa apa?
=== ===
Senja melapisi langit sore, kubuang harapanku untuk bisa bersatu kembali dengan Chanyeol. Ingin rasanya aku mencoba jujur kepadanya, namun itu akan membuat semuanya makin sulit. Pertemuanku dengan Chanyeol yang tak terduga, terbalas dengan perpisahan yang sangat tidak terduga juga. Kenapa kau pertemukan aku dengan Chanyeol jika harus berakhir dengan perpisahan yang menyakitkan, Tuhan? Kenapa disaat aku yakin bisa hidup bersama Chanyeol selamanya malah berbalik Chanyeol pergi meninggalkanku? Aku benci, AKU BENCI HIDUPKU.
=== SKIP ===
Chanyeol Pov
Salahkan? Salahkah jika aku memutuskannya? Dia sama sekali tidak menganggap keberadaanku. Pergi meninggalkanku tanpa memberi kabar sedikitpun, padahal statusku masih kekasihnya. Mungkin benar, dia tidak mencintaiku. Sia2 selama ini waktu yang kuluangkan untuknya hanya di balas dengan 2 tahun tanpa kabar. Sudah tidak ada gunanya aku mempertahankan hubungan dengannya, memang harusnya seperti ini. kau mengerti Baekhyun-ssi, kaulah orang yang pertama yang menyakitiku.
=== SKIP ===
Baekhyun Pov
“Baekhyun-ah, cepat turun, kita makan bersama”teriak Eomma dari bawah
“Anio, nae masih kenyang, Eomma”teriakku masih dalam mata terpejam
== === ==
Pagi ini, Eomma akan pergi ke Beijing. Aku hanya bisa menghela nafas saat melihat kepergiannya meninggalkanku sendiri. Tanpa pekerjaan, tanpa uang sepeserpun. Eomma berjanji mengirimku uang setelah sampai di Beijing, namun, aku tidak menjanjikannya.
“Baekhyun-ah, Eomma berangkat ne? Jaga diri baik2. Esok saat waktunya, eomma akan menjemputmu ke Beijing. Jangan bersedih”ucap Eomma menghiburku
“Hmm, ne,  Arasseo. Hati2 eomma”ucapku seraya melambaikan tangan
“Ne, Saranghae Baekhyun-ah”teriak Eomma yang sudah cukup jauh
“Nado Eomma”lirihku. Aku segera meninggalkan bandara. Kulihat bnyak taxi berlalu lalang. Namun, aku sama sekali tidak membawa uang kali ini. Terpaksa, aku harus berjalan.
Di tengah perjalanan, tanpa sengaja kulihat Chanyeol berdiri di sebuah toko bunga. Beribu ribu pertanyaan muncul di otakku. Pertama, kenapa Chanyeol di toko bunga? Kedua, jika memang tujuan Chanyeol pergi ke toko bunga untuk membeli bunga, untuk siapa bunga itu? Ketiga, apa benar dia sudah punya penggantiku? Keempat, kenapa kau menangis? Apa dia salah jika mecari penggantimu? Kelima, aku bingung kenapa pertanyaannya banyak sekali (?) *abaikan yang kelima
Tak sengaja air mataku jatuh, kulihat dia menoleh ke arahku, namun aku abaikan. Aku kembali berjalan dengan sejuta pernyataan di pikiranku. Kupercepat langkahku. Sesampainya di rumah, kuhempaskan tubuhku di ranjang. Neomu neomu appo. Ingin rasanya aku berteriak sekarang. Namun apa daya? Aku tak bisa berteriak karena sakit di hatiku. Mungkin hanya dengan menangis aku bisa mencurahkan isi hatiku, walau akupun tau itu sama sekali tak mengurangi rasa sakit di hatiku.
=== ===
Chanyeol Pov
Betul kata Kai, aku harus punya kekasih untuk kubawa ke pertandinganku nanti. Tapi siapa?
Aku berhenti di depan toko bunga, tepatnya toko bunga yang pernah kusinggahi saat membeli bunga untuk Baekhyun. Memoriku bersama Baekhyun terlintas begitu saja. Sekarang aku befikir, apa aku menyesal memutuskannya? Tapi kenapa harus menyesal? Semua ini juga untuk kebaikannya, aku tau dia tertekan saat bersamaku. Dan memutuskannya adalah keputusan yang tepat. Saat tak sengaja kualihkan pandanganku ke jendela toko tersebut. Nampak Baekhyun yang sedang berdiri menatapku di seberang jalan. Kubalikkan badanku untuk memastikannya, namun dia sudah berjalan pergi. Ingin rasanya aku menahannya, memeluknya, mencubit pipinya, namun, semua sudah berakhir. Dan aku tak boleh menyesal atas keputusan yang sudah aku ambil.
=== SKIP ===
Normal Pov
~ Keesokan Harinya ~
Baekhyun terbangun dari tidurnya dan segera duduk di depan cermin yang ada di kamarnya.
Baekhyun :”Oh God, kenapa mataku masih bengkak?”keluh Baekhyun saat melihat matanya yang masih bengkak akibat menangis kemarin.
Setelah selesai mandi, Baekhyun segera bersiap untuk melamar pekerjaan.
Chen :”Annyeong”sapa Chen dari luar rumah Baekhyun
Baekhyun :”Chen-ah, gidaryeo”sahut Baekhyun dari dalam rumah
Chen :”Cepat Baekhyun, kita bisa telat”teriak Chen lagi
Baekhyun :”Aish, ne ne. Kajja”
Chen :”Baekhyun-ya, kenapa matamu mmm...bengkak?”tanya Chen saat melihat mata Baekhyun
Baekhyun :”Mwo? Ani, tadi pagi saat aku bangun aku ada semut yang masuk ke mataku. Lalu karena emosi aku kucek mataku supaya dia keluar” (?) elak Baekhyun
Chen :”Sialnya, aku tak percaya dengan pengakuanmu. Cepat ceritakan yang sebenarnya”paksa Chen
Baekhyun :”Yak, kenapa kau tak percaya. Pabo”ucap Baekhyun
Chen :”Aish, terserahlah. Aku kerja dulu, nanti saat kau sudah dapat kerja hubungi aku, ok?”putusnya saat berada di depan salah satu studio music di Seoul
Baekhyun :”Hmm, nde”jawabnya singkat
Chen :”FIGHTING”ucap Chen menyemangati Baekhyun
Baekhyun Pov
Kembali kulangkahkan kakiku mencari pekerjaan.
“SAYA MAU MENGUNDURKAN DIRI”teriak seorang namja. Karena penasaran, aku segera mencari sumber suara.
“Tapi hanya kau yang bisa membuat makanan khas resto ini. Jelaskan apa alasanmu?”ucap namja yang lain. Kuamati percakapan mereka dari jauh
“TERSERAH, AKU PERGI”ucap namja itu seraya pergi meninggalkan namja yang satunya. Kuberanikan diri untuk bertanya
“Annyeonghaseyo”sapaku. Kulihat namja itu kaget
“Eh. Nado annyeong. Nuguya?”tanyanya
“Emm, naneun Baekhyun imnida. Nae lihat karyawan anda keluar, bisakah saya menggantikannya. Saya....”
“Baekhyun?”selanya
“Nde, waeyo? Apa kau mengenalku sebelumnya?”tanyaku
“Masuklah. Kita bicara di dalam”ucap namja itu mengajakku masuk ke dalam restaurant yang terbilang cukup kecil dan berantakan
“Ada apa sebenarnya?”tanyaku setelah dia mempersilahkan aku duduk
“Kau mengenal Luhan? Xiu Luhan?”
“Mmm, ne. Kau siapa?”
“Naneun Lay imnida, nae dulu satu tim basket dengan Luhan. Kamilah yang membuat kau dan Chanyeol putus. Mianhae”ucapnya membuatku terkejut
“Mwo? Tolong jelaskan dengan jelas”ucapku mulai emosi
Flashback
“Aish, Baekhyun. Kemana kau ini? kenapa ponselmu mati?”Chanyeol frustasi
“Chanyeol-ssi”panggil Luhan yang tiba2 datang
“Waeyo? Mau apa lagi kau ha?”
“Tenang saja, aku hanya ingin berbicara sesuatu yang penting. Tentang kekasihmu Baekhyun”ucap Luhan
“Dan asal kau tau, aku sama sekali tak mau mendengarkan sepatah katapun dari mulut busukmu itu”ucap Chanyeol seraya pergi meninggalkan Luhan
“Baekhyun pergi ke luar negeri”sela Luhan membuat Chanyeol berhenti. “Baekhyun meninggalkan Seoul karena dia tak tau bagaimana cara memutuskanmu”bohong Luhan
“Apa bukti dari perkataanmu Luhan-ssi”ucap Chanyeol sinis
“Ini”ucap Luhan menunjukkan Cincin pemberian Chanyeol untuk Baekhyun
Flashback End
Normal Pov
“Chankamman, darimana Luhan mendapatkan cincin itu?”tanya Baekhyun mulai melemas
“Saat dia memukul Chanyeol, kau menolongnya. Dan saat itu kau menjatuhkan cincinmu”jelas Lay
“...”tak ada respon dari Baekhyun. Dia hanya bisa menangis.
“Baekhyun-ssi, mianhae”lirih Lay yang tak tega melihat Baekhyun menangis
“Nan gwencana, gwencana. Nae harus pergi”ucap Baekhyun di sela tanginya
“Baekhyun-ssi, bekerjalah disini. Setidaknya aku ingin menebus kesalahanku”cegah Lay seraya memegang lengan Baekhyun. Baekhyun yang sudah tidak tau harus berbuat apa hanya bisa memeluk Lay untuk menenangkan diri.
=== SKIP ===
Chanyeol :”Kai, kau bilang aku harus punya yeoja untuk pertandingan esok. Sekarang bantu aku”ujar Chanyeol
Kai :”Mwo? Bukannya kau sudah ada...”
Suho :”Chanyeol, kemarin aku lihat ada sepatu olahraga terbaru. Kau mau?”sela Suho tak mau lagi membahas masalah Chanyeol dengan Baekhyun
Chanyeol :”Ne? Emm, aku ingin melihatnya. Kai, nanti kita bicarakan lagi”
Kai :”Ne”
=== ===
Lay Pov
“Annyeonghaseyo. Mau pesan apa Nyonya?”tanya Baekhyun kepada seorang pelanggan yang baru masuk. Aku hanya bisa menyesali perbuatanku selama ini. Baekhyun yang hidupnya sudah kuhancurkan, sekarang berada disini, diketerpurukanku.  Dia membantuku bangkit, bahkan tak ada kemarahan di wajahnya saat aku mengakui kesalahanku di depannya. Apa ini yang dinamakan karma?
“Baekhyun-ssi? Kau istirahatlah dulu. Kau tampak lelah”ucapku di sela pekerjaannya
“Jinja? Padahal aku tak lelas sama sekali. Haha”ucapnya seraya melanjutkan pekerjaannya lagi
“Hmm, Baekhyun, darimana kau dapatkan resep masakanmu yang enak ini?”tanyaku mencoba mencairkan suasana
“Kekeke, eomma ajarkan aku. Pertama kali aku merasakannya, aku sangat bangga dengannya. Hmm, dia mengajarkan banyak resep kepadaku”
“Ne? Lalu kenapa kau hanya menjual 1 jenis makanan disini?”godaku
“Aish, aku tak mau membocorkan resep rahasiaku kepada semua orang sampai aku bisa mendirikan bisnis sendiri :P “ucapnya seraya menjulurkan lidah kearahku
“Yak, kau mau meninggalkan restoku untuk restomu sendiri?”
“Aniya, ini hanya permulaan, bila sudah waktunya, nae akan masak makanan baru”ucapnya lembut
“Wahhh, gomawo ne Baekhyun-ssi. Kau sudah menyelamatkan restoku dari kebangkrutan”
=== === ===
“Aniya, bukannya aku tak mau. Tapi aku bukan orang yang baik untuknya”
“Wae? Hanya kamu yang bisa membuatnya hidup kembali Baekhyun-ah”
“Mianhae. Tapi nae sudah mengecewakannya. Dan nae tau ini tak semudah yang kau bayangkan. Annyeong gaseyo”ucap Baekhyun meninggalkan namja itu
== == ==
Kai :”Tak berhasil. Nae sudah mencoba, tapi dia menolak”
Kyungsoo (D.O) :”lalu apa kau akan menyerah?”geram Kyungsoo
Sehun :”Mari kita berusaha bersama sama”sahut Sehun dengan semangat menggebu nggebu (?)
Kyungsoo (D.O) :”Arasseo, mari berusaha bersama sama untuk ChanBaek”
Sehun :”CHANBAEK”teriak Sehun dengan suara khasnya
Kai :”ChanBaek? Hmm, baiklah. Untuk menebus kesalahanku telah memisahkan mereka. Mari satukan ChanBaek”
Kyungsoo :”Apa rencana kita?”
=== SKIP ===
Sore ini, BaekChenLay berencana makan bersama di rumah Baekhyun. Hubungan mereka semakin baik. Walaupun Baekhyun tau Lay lah yang sudah membuat hubungannya dengan Chanyeol hancur, namun Baekhyun sama sekali tak mempermasalahkannya. Bukan kerena Baekhyun sudah tidak mencintai Chanyeol lagi, tapi semuanya semata karena Baekhyun tak mau mengecewakan Chanyeol untuk kesekian kalinya. Baekhyun percaya dengan takdir Tuhan.
“Mari kita berdoa untuk diri kita masing2”ucap Chen memulai acara makan malam ini
“Ne”jawab BaekLay seraya memejamkan mata mulai berdoa
“Selesai. Mari makan”ucap Chen mempersilahkan BaekLay makan
~~ ~~ ~~ ~~
“Wah, mashitta”ucap Lay disertai anggukan BaekChen
“Annyeong”tiba tiba terdengar orang menyapa diluar rumah Baekhyun
“Nado”jawab Baekhyun dari dalam. “Mmm, nae bukakan dulu ne? Kalian lanjutkan saja”ucap Baekhyun seraya menuju pintu depan. “Luhan-ssi?”Baekhyun kaget saat mengetahui bahwa Luhan yang datang
“Ne, apa kabar?”tanya Luhan lembut (tak seperti biasa)
“B...Baik, waeyo datang kemari?”
“Aku hanya memastikan kau sudah putus dengan Chanyeol”
Plaakkk !
“Jaga mulutmu Luhan-ssi, jika kedatanganmu hanya untuk hal yang sama sekali tak penting. Silahkan pergi”ucap Baekhyun mencoba menahan air matanya. Lay yang mendengar kegaduhan segera mengahampiri Baekhyun.
“Baekhyun-ah, gwen....”ucap Lay terhenti saat melihat Luhan disana
“Lay? Kau? Oh, haha. Kau mau memperbaiki kesalahanmu selama ini dengan mendekati Baekhyun? Apa kau mau daftar jadi rivalku juga?”
“LUHAN. Cukup. Memang dulu aku juga terlibat dalam rencana busukmu itu. Tapi aku sudah berusaha memperbaikinya. Dan asal kau tau, Baekhyun pun mau memaafkanku”sela Lay
“Luhan-ssi, apa maumu sekarang? Belum puaskah kau menghancurkan hubunganku dengan Chanyeol? Sekarang, apalagi?”Baekhyun mulai marah
“Luhan, aku mau bicara empat mata (?). Kajja”ajak Lay menggandeng tangan Luhan (?) *abaikan
#Lay & Luhan
Lay :”Han, asal kau tau saja, kau telah melakukan kesalahan yang amat kejam kepada BaekYeol. Kau tau, Baekhyun pergi ke luar negeri untuk berobat. Dan saat dia pulang, dia di putuskan oleh Chanyeol. Hati mana yang tak sakit,ha? Aku hanya mau bertobat (?), dan kuharap kau segera menyadari kesalahanmu juga. Jika kau sayang & cinta kepada Baekhyun relakan dia untuk kebahagiaannya, bukan kebahagiaanmu”nasehat Lay lalu pergi meninggalkan Luhan yang masih diam mencoba mencerna penjelasan Lay
Luhan :”Berobat?”lirih Luhan
=== SKIP ===
Chanyeol :”Kapan mulai berlatih?”
Kai :”Mmm...lusa. soalnya kita gak ada jadwal tanding”
Sehun :”Kita makan yuk”ajak Sehun dengan senyuman mengembang di wajahnya (?)
Chanyeol :”Apa bakatmu itu beralih jadi tukang makan, ha?”Chanyeol kesal
Suho :”Hei, itu ide bagus. Kita bisa gunakan waktu luang kita untuk berkumpul bersama. Iyakan?”ucap Suho menunggu persetujuan
Kai :”Hmm..ne boleh juga. Aku setuju”
Sehun :”Hehehe.. nae pastilah setuju, asal ada jatah makan”
Chanyeol :”Hemeh. D.O mana?”tanya Chanyeol
Suho :”Aish, mungkin dia sedang ada ujian di kelasnya, jadi tak ikut kita2”elak Suho
ChanHunKai :”Oooo” O.O *(?)
Suho :”Bila nae sarankan, kita makan di restoran dekat apotek saja. Katanya ada makanan yang enak disana”suho mulai menjalankan rencana
SeKai :”Nde?”
Chanyeol :”Terserah kau saja”
=== SKIP ===
Lay :”Baek, esok aku harus mengunjungi eommaku di China. Bisakan nae titipkan resto nae ke kamu sementara?”
Baekhyun :”Oh, ne gwencana, Tapi sampai kapan?”
Lay :”Aish, tenang saja. Ada upahnya kok”
Baekhyun :”Mwo?? Ani, nae tak suka jaga resto sendiri, bukan karena upah”ucap Baekhyun seraya menjulurkan lidahnya
Lay :”Haha, ne pasti. Aku juga tak akan membiarkanmu jaga resto sendiri”ucap Lay seraya mengelus ujung kepala Baekhyun
=== SKIP ===
~ Night ~
Malam  ini SeKaiSoo, Suho, Chanyeol berencana makan malam di sebuah restorant yang berada di dekat apotek (sebenarnya adalah tempat Baekhyun bekerja bersama Lay namun hanya Suho dan D.O yang mengetahuinya). Untuk mengisi waktu luang mereka, Suho memanfaatkan kesempatan ini untuk menjalankan rencananya bersama D.O.
Kai :”Apotek mana?”tanya Kai
Suho :”Sudah jalankan saja mobilnya”suruh Suho
Sehun :”T.T keburu lapar nih!”
Chanyeol :”Sehun, sejak kapan kau jadi penggemar berat makanan ha? Kau mau badanmu jadi gemuk dan tidak bisa berlari? Kau mau berhenti jadi pemain basket?”ancam Chanyeol
Sehun :”Molla, aku fikir sejak kau jadi pemurung aku jadi penggemar makanan”
Suho :”Stop. Parkir saja disini, restonya disana”sela Suho menunjuk sebuah resto di dalam gang kecil namun cukup ramai pelanggan
Mereka mulai turun dari mobil dan berjalan menuju resto tersebut. SeKai berjalan duluan *J diikuti Suho, D.O, dan Chanyeol paling belakang (?). Saat memasuki resto tersebut, D.O sudah melihat Baekhyun yang sedang melayani para pelanggan. D.O memberi isyarat kepada Suho untuk memulai rencana selanjutnya.
“Chanyeol, kajja. Aku sudah lapar”ajak Suho saat melihat Chanyeol masih berada di luar resto. Chanyeol berjalan masuk ke resto tersebut dan mulai mendudukkan diri di atas kursi.
“Pelayan”panggil Sehun
“Ne, Anda mau pesan apa?”tanya Baekhyun seraya menunjukkan daftar makanan.
“Baekhyun-ssi?”kaget Sehun diikuti oleh tatapan dari teman2nya
“Ne, wae? Mmm.. sebaiknya saya kebelakang dulu”
“Chankamman”cegah Suho. “Kami memesan makanan terbaik disini”ucap Suho
“Oh.. ne. Tunggu sebentar ne”ucap Baekhyun seraya meninggalkan meja tersebut
Beberapa saat kemudian Baekhyun datang membawa beberapa makanan.
“Silahkan”ucap Baekhyun lalu kembali ke belakang tanpa memandang Chanyeol sedikitpun begitupun sebaliknya. “Lay-ssi”panggil Baekhyun saat melihat kedatangan Lay (?). Chanyeol hanya mengernyitkan dahi mendengarnya, begitupun dengan yang lain.
“Lay?”Kai menyeringai
“Ne, bukannya dia teman Luhan. Kenapa dia disini juga? Apa dia namjachingu Baekhyun?”tebak Sehun asal mendapat tatapan sinis dari Chanyeol
“STOP”teriak Chanyeol seraya menghampiri Baekhyun dan Lay. Teman2 yang menyasikannya hanya bisa diam melihat tingkah Chanyeol. Suho melarang teman2nya ikut campur masalah ini. (bagian dari rencana)
~ Bugghhkk (Chanyeol memukul pipi Lay tiba2)
“Chanyeol-ssi!!”pekik Baekhyun saat melihat Lay jatuh
“Wae? Karena dia namjachingumu? Secepat itu kah kau mendapat penggantiku?”geram Chanyeol
“Aku & Baekhyun hanya rekan kerja. Salahkah aku membantunya yang sedang kesusahan? Setelah berobat ke luar negeri dan di tinggal pergi ibunya? Salahkah?”Lay emosi
“Lay-ssi, kajja. Hentikan saja”ucap Baekhyun menarik2 lengan Lay (menahan air mata)
“Baekhyun-ssi, biar saja namja seperti dia tau semuanya”Lay mulai menggertak
“Berobat? Hah, itu hanya kebohongan. Bilang saja dia mau memutuskanku secara sepihak”sergah Chanyeol membuat Baekhyun terkejut dan hanya bisa meneteskan air mata
“Jinja? Lalu apa ini?”ucap Lay menujukkan tangan Baekhyun (?) (sisa jarum suntik)
Baekhyun Pov
“Jinja? Lalu apa ini?”ucap Lay menujukkan tanganku yang penuh dngan sisa jarum suntik. Sakit..sungguh sakit rasanya. Kenapa Lay mengatakan semuanya? Dengan cepat aku berlari meninggalkan mereka. Tak peduli apa kata orang yang melihat seorang namja berlari dan menangis di tengah malam seperti ini. Kudengar orang memanggil. Namun apa daya? Malu sudah rasanya.
Aku duduk di bawah pohon rindang di pusat Kota Seoul dan menangis sejadi2nya disana.  Malam ini adalah malam terburuk. Tapi dengan siapa aku mengadu? Aku sudah tak punya siapa2 di sini.
23.00
00.00
 02.00
3 jam sudah aku di sini. Setidaknya aku sudah lebih tenang. Aku putuskan untuk segera kembali ke resto karena tasku masih disana. Aku kembali berjalan menelusuri Kota Seoul yang sangat sepi. Sendiri , dan sangat terpuruk.
Setelah sampai di resto, ternyata semuanya sudah kembali normal. Segera kuambil tasku dan berjalan pulang. Tak lupa aku meninggalkan note untuk Lay atas permintaan maafku karena meninggalkan resto tanpa izin.
“Baekhyunnie!”panggil seorang namja yang berdiri di depan rumah serta menutupi wajahnya menggunakan jaket yang ia gunakan
“Chanyeol-ssi?”ucapku memastikan
“Mianhae, Jeongmal mianhae”ucapnya seraya memegang tanganku
“Ini sudah pagi, nae harus segera bersiap kembali kerja. Sampai bertemu lain waktu”ucapku melepas tangannya
“Tentang penyakitmu itu? benarkah?”tanyanya menatap mataku
“Kenapa kau percaya? Abaikan saja, nae lelah. Sebaiknya kau cepat pulang. Istirahatlah, kau athletic jadi harus banyak istirahat. Annyeong Chanyeol-ssi”ucapku segera masuk tak mau melanjutkan pembicaraan ini.
=== SKIP ===
Chanyeol Pov
Berobat? Baekhyun sakit? Kenapa aku tak tau? Apa aku terlalu egois? Mementingkan perasaanku sendiri daripada perasaan Baekhyun. Sekarang, pertama kalinya aku harus meminta maaf kepada seseorang atas kesalahnku sendiri.
Careless, careless.
Shoot anonymous, anonymous.               HP Chanyeol berbunyi
Heartless, mindless.
No one. who care about me
“Yeobosseyo, nuguya?”tanya Chanyeol
“....”
“Ne” ~Pip (menutup telepon)
Normal Pov
Setelah Chanyeol menerima telepon, ia segera mengambil kunci motor dan pergi menuju tempat yang dikatakan si penelpon. 30 menit Chanyeol menunggu hingga si penelpon datang menemuinya.
“Kau?”ucap Chanyeol sinis
“Biasa saja Chanyeol-ssi,  aku hanya ingin bicara denganmu. Penting”
“Jinja? Apa itu sebuah omong kosong lagi?”sindir Chanyeol
“Dengarkan saja. Mulai sekarang jaga Baekhyun seperti kau menjaga hidupmu. Sayangi dia seperti kau menyayangi dirimu sendiri. Aku hanya ingin yang terbaik untuk nya. Karena aku mencintainya. Namun aku sadar, aku bukan kebahagiaannya. Dan mian karena aku penyebab masalah diantara kalian berdua. Dan tentang.....penyakit Baekhyun, nae juga baru tau -_- . Ini, aku kembalikan kepadamu. Berikan pada Baekhyun jika kau masih mencintainya”ucapnya lalu pergi berlalu
“Yak, ceritakan padaku, apa yang terjadi sebenarnya!”teriak Chanyeol namun tak di respon sama sekali.
=== SKIP ===
Chanyeol sudah mengetahui semua tentang  Baekhyun. Sekarang ia merasa bersalah karena bisa2nya ia tak percaya dengan kekasihnya sendiri, dan ia tau seharusnya ia tak meninggalkan Baekhyun disaat yang sangat sulit. Chanyeol merasa menjadi manusia yang sangat kejam saat ini. Chanyeol bertekat untuk memperbaiki hubungannya dengan Baekhyun. Karena sampai sekarang Chanyeol juga belum bisa sepenuhnya melupakan Baekhyun. Ia merasa Baekhyun sudah menjadi bagian dari hidupnya.
=== == ===
Chanyeol Pov
Luhan benar, aku mencintainya. Sangat sangat mencintainya. Aku seharusnya bisa menjaganya, bukan malah mengabaikannya. Aku akan selalu ada untukmu Baekhyun-ah. Sampai kapanpun Baekhyun hanya untuk Chanyeol seorang.
=== === ===
~ SKIP ~
“Lay-ssi, bagaimana eommamu?”tanya Baekhyun kepada Lay
“Baik2 saja, malahan dia sehat. Mungkin karena lelah jadi agak demam”
“Nde? Mungkin dia merindukanmu. Haha”goda Baekhyun
“Hahaha, mungkin. Oh iya, tadi ada kiriman untukmu. Ini”ucap Lay seraya memberikan kotak berlapis pita indah.
“Siapa pengirimnya?”
“Emm...tak ada nama pengirimnya. ‘Temui aku di balkon apartmenmu esok jam 20.00. SENDIRI’ hanya itu yang tertulis disini”jelas Lay setelah mengamati box tersebut
“Jinja? Yasudahlah, gomawo ne”ucap Baekhyun seraya mengambil box dari tangan Lay
== == ==
~ at the moment ~
Baekhyun mulai menaiki tangga untuk menuju di balkon apartmennya. Dia sungguh penasaran siapa pengirimnya. Bahkan dia pun belum membuka box tersebut. Saat Baekhyun sudah sampai di balkon, ia mencoba berhenti sebentar untuk mengatur nafasnya.
 “Kau datang?”ucap Chanyeol tiba2
“Eh ...nuguya?”tanya Baekhyun saat melihat sosok namja yang berdiri membelakanginya dalam gelapnya malam
“Buka box itu”singkatnya
“Cincin?” ucap Baekhyun setelah membuka box itu. “Neo Chan...yeol?” lanjut Baekhyun ingat akan cincin tersebut
“Baekhyunnie? Bisakah kau jelaskan alasanmu meninggalkanku?”ucap Chanyeol mulai membalikkan badan dan berjalan mendekati Baekhyun
“Wae? Walaupun nae jelaskan panjang lebar kau tetap saja tak percaya kan?”ucap Baekhyun berjalan menjauh
“Nae mohon. Jebal”pinta Chanyeol masih berjalan mendekati Baekhyun
“Hmm, ne ne. Berhentilah mendekatiku”pasrahnya.  “Baiklah, tapi jangan ganggu aku selagi aku masih bercerita”ucap Baekhyun lembut
Baekhyun Pov
“Nae mohon. Jebal”pintanya. Sebenarnya sangat berat menceritakan semuanya kepada Chanyeol. Namun aku tau sifat Chanyeol sangat keras kepala. Aku takut dia berbuat nekat.
~~ Aku mulai bercerita ~
 Flashback + story
“Baekhyun........”teriak Eomma saat melihatku sekarat. “Appa, cepat telfon ambulance”paniknya. Aku hanya bisa mendengar suara Eomma saat itu. Dan saat aku terbangun, aku sudah berada di RS. Eomma menangis, entah apa yang terjadi. “Eomma”lirihku namun dapat di dengar Eomma sehingga ia segera menghampiriku. Kuhapus air matanya. “Waeyo?”tanyaku. Namun eomma hanya membalasnya dengan senyuman datar. Esoknya, karena aku ingin tau, kutanyakan pada seorang suster yang sedang memeriksaku. Dan ia bilang, aku punya sebuah penyakit yang memang sulit untuk disembuhkan. Bukan sedih yang kurasakan, tapi aku senang. Karena itu tanda bahwa Tuhan sudah menginginkanku. Namun eomma tetap saja berusaha menyembuhkanku. Bahkan Appa harus mencari pekerjaan d luar negeri untuk tambahan uang operasiku yang akan dijalani 1 tahun yang akan datang (tahun ini). Dan disaat aku mulai merasa sehat, eomma membolahkanku berangkat sekolah dengan bus. Karena memang sebenarnya itu harus kulakukan. Dan disaat aku mengenalmu, aku berfikir bahwa kau adalah orang pertama yang bisa menerimaku apa adanya. Namun, disaat aku harus berangkat ke Beijing, sedih rasanya. Tapi aku berangkat juga untukmu Chanyeol. Aku ingin sembuh sejak mengenalmu. Aku ingin hidup normal bersamamu. Namun semuanya luluh karena dihari kepulanganku, aku harus ditinggalkan oleh dua sosok yang penting. Eommaku harus ke Beijing karena Appa. Dan kau meninggalkanku karena kebodohanku sendiri. Dan ....”
Flashback + Story End
Normal POV
“Stop. Aku tidak meninggalkanmu”elak Chanyeol dengan wajah yang sangat menggemaskan
“Hmm? Jinja?”tanya Baekhyun dengan wajah innoncent
“Kalau begitu maukah kau mengulang semuanya dari awal?”tanya Chanyeol
“Mwoya? Untuk apa pengalaman buruk diulang kembali?”
“Aish, Baekhyunnie!”panggil Chanyeol manja “dangsineun naui dongbanjaga doel geos-inga?   yeongwonhi ? { maukah kau menjadi pendamping hidupku? selamanya? }
“Jeongmal?”kaget Baekhyun
“Ne, dangsin-eun geos?” {bersediakah kau ?}
“eh....emm naneun gikkeoi” {Dengan senang hati} ucap Baekhyun malu2 J
“Jinja? Wahhh, SARANGAHAE BAEKHYUNNIE” teriak Chanyeol dihadapan bintang2 malam yang indah sebagai saksi hubungan mereka berdua yang abadi.
Chanyeol Pov
“Ne, dangsin-eun geos?” {bersediakah kau ?}
“eh....emm naneun gikkeoi” {Dengan senang hati} ucapnya
“Jinja? SARANGHAE BAEKHYUNNIE”teriakku seraya memeluknya erat serasa tak mau kehilangan sosoknya lagi. Dia membalas pelukanku. Aku rasakan basah pada pundakku, ku yakin dia menangis. Namun kucoba untuk tetap dalam posisi ini.
“Jan...gan ting..gal..kan aku..sen..diri lagi Chan..nyeol-ssi”ucapnya terbata bata *efek menangis
“Tak akan Baekhyunnie. Tak akan”ucapku seraya mencium ujung kepalanya. “Saranghae Baekhyunnie”ucapku lembut
“Na..do”jawabnya singkat namun sungguh berarti untuk seorang Chanyeol J
Hari ini tercatat sebagai hari kedua yang sangat membahagiakan untukku. Hari pertama, adalah disaat aku berhasil mengenal Baekhyun, dan yang kedua adalah hari dimana aku bisa memiliki Baekhyun seutuhnya dan bisa saling memahami. BAEKHYUN-AH SARANGHAEYO......
=== ===
Suho :”Sukses kan?”
D.O :”Pasti”
=== END ===
Luhan :”Gidaeryo, bisakah aku meminjam pundak kalian chingudeul?” *hemeh telat!!! #abaikan J

Mian genrenya Yaoi dikit, soalnya bila saya adakan couple yeoja takutnya banyak yang tak suka !!! mian ne? Ingat, Ini hanya sekedar FANFICTION !!
Nae tunggu RCL nya ne ? gamsahamnida sudah jadi reader yang baik J

Facebook : Rizky Shiners LockSmith (Author)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar